STAHDNJ.AC.ID

Vidyaya, Vijnanam, Vidvan
Subscribe

MENUMBUHKAN INSAN KREATIF MELALUI PRAKTEK PENDIDIKAN SESUAI PERKEMBANGAN

March 13, 2013 By: admin Category: Artikel Pendidikan

by Ulianta

Dalam menilai sebuah lembaga pendidikan bermutu atau tidak, apakah lembaga tersebut dapat memenuhi kebutuhan akan pengetahuan atau ketrampilan yang ingin kita peroleh, salah satu komponen utama yang harus diperhatikan adalah Kurikulum lembaga Tersebut. Ini termasuk salah satu fungsi kurikulum. Dengan mempelajari kurikulumnya kita dapat melihat sejauh mana mutu dari lembaga tersebut.

Tujuan belajar apa yang akan dicapai, materi apa yang diberikan, pengalaman –pengalaman belajar apakah yang akan diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran dilembaga tersebut semua tergambar di dalam kurkulum lembaga tersebut.

Kurikulum sebagai suatu rencana mempunyai dua arti yaitu pertama sebagai suatu produk yang mengarah pada tercapainya tujuan akhir suatu program tertentu. Kedua, sebagai proses suatu perencanaan yang menunjuk pada prosedur-prosedur dan materi instruksional  yang dirancang oleh guru serta pengalaman-pengalaman belajar yang dirancang oleh guru agar dikuasai oleh siswa. Dalam arti pengalaman-pengalaman belajar dirancang untuk dikuasai siswa sebagai jalan menuju tercapai tujuan yang dinginkan. Secara komprehensif kurikulum dapat diartikan sebagai segala pengalaman dan kegiatan belajar yang diberikan oleh sekolah kepada siswa-siswanya.

(more…)

KURIKULUM BARU 2013

December 13, 2012 By: admin Category: Artikel Pendidikan

Kurikulum baru 2013 tingkat sma tidak lagi mengenal penjurusan Eksakta, Sosial, maupun Bahasa. Siswa akan dibebaskan memilih pelajaran yang disukai. Untuk Sekolah Menengah Atas, ada mata pelajaran wajib dan peminatan. Untuk yang wajib ada sembilan seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Sejarah Indonesia, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Seni Budaya, Prakarya dan Pendidikan Jasmani. Mata pelajaran peminatan terbagi menjadi empat yakni Sains (Matematika, Biologi, Fisika dan Kimia), Sosial (Geografi, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi dan Antropologi), Bahasa (Sastra Indonesia, Arab, Inggris dan Sastra Mandarin). Ada juga mata pelajaran pilihan seperti Literasi Media, Bahasa Lain, Teknologi Terapan, dan Pendalaman Minat atau Lintas Minat. Setiap pelajar SMA wajib mengambil 40 jam pelajaran dengan rincian 18 jam wajib, 16 jam peminatan, dan enam jam pelajaran pilihan. Enam jam pilihan bisa mengambil pelajaran peminatan lain. Sekolah bisa menawarkan pilihan lain maksimal empat jam pelajaran.

Pada tingkat SMP , jumlah mata pelajaran yang semula 12 nanti menjadi 10 mata pelajaran. Mata ajar muatan lokal dan pengembangan diri akan melebur ke dalam mata pelajaran seni budaya dan prakarya. Sedangkan mata pelajaran yang lain tetap, yakni Pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya (muatan lokal), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Prakarya. Siswa SMP belajar disekolahnya bertambah dari 32 jam menjadi 38 jam pelajaran per minggu.

Pada tingkat SD, Mata pelajaran diintegrasikan bukan dihapus karena IPA dan IPS tetap akan masuk dalam kurikulum pelajaran sekolah dasar namun, memang diintegrasikan dalam pelajaran lain. Kurikulum 2013 yang kini sedang dalam tahapan uji publik menekankan pendidikan berbasis kompetensi, yakni sejak sekolah dasar anak diajarkan bagaimana bersikap jujur, memiliki keterampilan dan wawasan luas atau berilmu.

Seperti dijelaskan diatas dari 10 mata pelajaran sekolah dasar disisakan enam, seperti matematika, bahasa Indonesia, pendidikan agama, pendidikan jasmani dan kesehatan, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, dan kesenian. IPA dan IPS menjadi tematik di pelajaran lainnya.

Siswa SD nanti belajar di sekolahnya kurang lebih 36 jam per pekan. Bertambah sepuluh jam dari yang berlaku saat ini yang hanya 26 jam per pekan.

Kurikulum 2013 diharapkan mampu menghasilkan generasi emas yang mempunyai sifat produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. “Dalam kurikulum 2013, ditargetkan para siswa mampu mengamati, menyimak, melihat, membaca, mendengar, bertanya, bernalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.

Menurut Wapres Budiono yang memonitor langsung kerja Kementerian Pendidikan,  kurikulum baru akan menjawab keluhan terhadap lemahnya pembentukan watak dan perhatian soft skill para siswa. Wapres Budiono menyoroti perubahan fundamental dari kurikulum baru ini Intinya adalah keseimbangan antara kemampuan akademis teknis dan pembentukan sikap. Disebutkan istilah hard skill dan soft skill. Tapi soft skill itu juga bermacam-macam, termasuk kemampuan berkomunikasi, toleransi, kemampuan untuk kerja dalam tim.

Kurikulum baru berisi basis kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Guru dituntut banyak mencari tahu agar para siswa bisa dengan mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi.

Mendiknas M.Nuh yang Mantan Rektor Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) menjelaskan, bahwa kurikulum baru ini didasari perkembangan dunia, kemajuan teknologi informasi, masalah lingkungan hidup, serta kebangkitan industri kreatif dan budaya.

M. Nuh juga menambahkan, para siswa akan didorong memiliki tanggung jawab lingkungan, kemampuan berkomunikasi, serta kemampuan berfikir kritis agar terbentuk generasi yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

Terilihat semangat penyederhanaan kurikulum sangat mewarnai perubahan kurikulum kali ini, dengan harapan pembelajaran dapat lebih mendalam dan memahami substansi dan tidak hanya menghapal. Disamping itu juga terdapat perubahan dalam penilaian yaitu menggunakan kombinasi tes hasil belajar dengan portofolio.

Kini kurikulum ini dalam tahap uji publik untuk mendapatkan masukan-masukan dari masyarakat pemangku kepentingan untuk penyempurnaan.

Yang lebih penting lagi harus dilakukan adalah ujicoba empiris secara terbatas dengan sampel seluruh propinsi yang ada di Indonesia agar dapat dievaluasi apa kekurangannya dan dimana penyempurnaan harus dilakukan, baru kemudian diberlakukan secara keseluruhan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

Disamping itu diperlukan sekali pelatihan-pelatihan kepada pelaksana pembelajaran di lapangan yaitu guru. Ini sejalan usulan yang dikemukakan HAR Tilaar Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang turut hadir dalam uji publik membeberkan empat masukan tersebut. Pertama, implementasi kurikulum baru tergantung kualitas guru. Kedua, komitmen pemerintah daerah turut menentukan sehinggga diperlukan revisi Undang Undang Otonomi Daerah. Ketiga, penggabungan mata pelajaran seperti IPA-IPS di tingkat SD perlu ditinjau kembali. Sedangkan yang terakhir, diperlukan petunjuk pelaksanaan yang jelas dalam implementasi kurikulum 2013.<uli>

  • Jurnal PASUPATI ISSN 2303-0860

  • Memajukan SDM Hindu

    Salah Satu Karya Dosen STAH DNJ

    Memajukan SDM Hindu

  • Categories

  • Recent Posts

  • Archives

  • DHARMAGITA

    Mrdukomala

    Ong sembah ninganatha tinghalana de tri loka sarana

    Ya Tuhan sembah hamba ini orang hina, silahkan lihat oleh Mu penguasa tiga dunia

    Wahya dhyatmika sembahing hulun ijongta tanhana waneh

    Lahir bathin sembah hamba tiada lain kehadapan kakiMu

    Sang lwir Agni sakeng tahen kadi minyak saking dadhi kita

    Engkau bagaikan api yang keluar dari kayu kering, bagaikan minyak yang keluar dari santan

    Sang saksat metu yan hana wwang ngamuter tutur pinahayu

    Engkau seakan-akan nyata tampak apabila ada orang yang mengolah ilmu bathin dengan baik

  • STATISTIK