STAHDNJ.AC.ID

Vidyaya, Vijnanam, Vidvan
Subscribe

Dies Natalis XXII & Wisuda XIV STAH DN Jakarta, Momentum Yang Membahagiakan dan Membanggakan

October 10, 2016 By: admin Category: Renungan

Jakarta, 8 Oktober 2016, Wisuda sebagai titik puncak dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Tonggak disahkannya pemakaian gelar kesarjanaan merupakan momentum yang membahagiakan dan membanggakan.

Almamater memaknai wisuda sebagai salah satu kriteria keberhasilan lembaga yang mampu meluluskan sarjana dengan mutu dan kuantitas wisudawan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu serta untuk meningkatkan pelayanan pendidikan menuju kesejahteraan masyarakat.

14522768_1119970204745295_115992998572519916_nKetika memasuki area yang menjadi tempat perhelatan besar Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara Jakarta, di Auditorium Binakarna, Hotel Bidakara Jakarta Pancoran Jakarta Selatan yang menjadi saksi peristiwa rutin tahunan ini, nampak udangan disambut dengan berbagai banner penguatan akan eksistensi perguruan tinggi Hindu di seluruh Indonesia dimana dengan penuh semangat kebersamaan para rektor dan pimpinan perguruan tinggi Hindu memberikan penguatan akan pentingnya program studi dan lembaga pendidikan Hindu sesuai dengan Visi dan Misi masing-masing lembaga. Nampak juga kesigapan dan cekatan panitia serta sibuknya panitia dalam persiapan detik-detik sebelum mulainya prosesi acara Dies Natalis XXII dan Wisuda XIV STAH DN Jakarta. Menjelang pukul 9.00 WIB kesibukan panitia berangsur-angsur berkurang disusul ketenangan langkah mereka pertanda bahwa prosesi siap untuk dimulai. Alunan Geguntangan sebagai pembuka yang mengiringi prosesi ritual keagamaan maturan Banten/Upakara oleh Jero Mangku I Gst Ngr Rai.

14570526_1296185930394001_3097487769599639884_o

Suara Menggema dan panjang berasal dari suara Sangkakala (Sunggu) yang ditiup oleh Wayan Tantre Awiyana mahasiswa semester V Prodi Penerangan, menandakan sidang terbuka Senat dan Guru besar STAH Dharma Nusantara dalam rangka Dies Natalis XXII dan Wisuda XIV dimulai. Mahasiswa yang notebena mahasiwa STAH sebagai petugas pembawa bendera dan perlengkapan prosesi dengan gerak langkah tegap dan penuh ketegasan derap langkah mereka  menuntun barisan Senat & Guru Besar menuju panggung kehormatan dengan diiringi lagu khas sebagai lagu perjuangan kebebasan akademik, dengan judul Gaudemus Igitur. (”Karenanya marilah kita bergembira”). Ini adalah lagu yang berbahasa latin dan merupakan  lagu yang lazim sebagai  komersium akademik dan sering dinyanyikan sebagai lagu untuk upacara kelulusan.  Liriknya sendiri mencerminkan semangat para pelajar yang tetap semangat meskipun dengan pengetahuan bahwa pada suatu hari nanti kita semua akan mati,  tersirat dalam bait liriknya mengandung arti kesadaran akan dekat-nya  kematian  dengan kehidupan manusia di bumi ini. Suasana sakral acara ditambah dengan suara paduan suara dari vocal group mahasiwa STAH yang telah dipersiapkan khusus menyongsong acara wisuda kali ini.

Sebagai tanda penghormatan anak bangsa kepada bangsa dan negaranya, dan pembiasaan serta memupuk semangat nasionalisme, dikumandangkan Lagu Indonesia Raya, Selanjutnya pembacaan Weda Vakya oleh duet mahasiswa  STAH DN Jakarta.

img-20161008-wa0021Sebagai Ketua Umum Panitia Pelaksana Dies Natalis dan Wisuda Kali ini adalah Dr. Ni Nyoman Sudiani,  SE, S.Pd.H., M.Fil.H. Dalam Laporannya menyampaikan beberapa hal terkait dengan dasar penyelenggaraan dan keseluruhan rangkaian acara termasuk penyelenggaraan wiku saksi, guru daksina yang menghadirkan para pandita saat upacara Upanayana dan Samawartana sehari menjelang pelaksanan Wisuda. Wisudawan dan wisudawati yang dilantik sebanyak 38 orang ditambah 1 orang yang belum sempat ikut Wisuda tahun yang lalu karena alasan pribadi dan dikutkan kali ini. Dilaporkan pula yang mengikuti Upanayana yaitu 38 orang mahasiswa baru yang bertempat di Pura Aditya Jaya Rawamangun Jakarta Timur dan yang mengikuti Samawartana sebanyak 38 orang mahasiswa calon wisudawan. Ditambahkan pula bahwa Upacara Upanayana sebagai pendidikan secara spiritual sebelum mengikuti pendidikan dan pembelajaran dikelas sesuai dengan,  Mantra Yajurveda I.13 yang menyebutkan bahwa yajña akan melenyapkan cacat mental, itu berarti bahwa STAH DN Jakarta telah melenyapkan cacat mental mahasiswa secara utuh, karena dididik di kelas dan dididik secara ritual.

Melalui pengamatan nampak hadir Direktur Jenderal  Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama Republik Indonesia,  Prof. I Ketut Widnya, Ph.D, Direktur Urusan Agama Hindu Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama RI, Drs. I Wayan Budha, M.Pd, Direktur Pendidikan Agama Hindu Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama RI, Drs. Ida Bagus Gede Subawa, M.Si,  Parisada, Perwakilan berbagai Yayasan dilingkungan Hindu, Tokoh Umat Hindu, Orang Tua Wisudawan  dan undangan lainnya yang berkenan hadir.

Usai Laporan Ketua Panitia, himne STAH DN Jakarta, dikumandangkan kembali oleh Group paduan suara dengan iringan melodi dengan Dirigen seorang mahasiswi.

Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Deputi Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata, Prof. Dr. Ir. I Gede Pitana Brahmananda, dan dibacakan oleh wakilnya Mengkaitkan Pariwisata dengan  tema wisuda kali ini yaitu “Membangun Karakter Generasi Muda Hindu dalam Menghadapi MEA”

 

14566270_1145026742256740_5747459583122407943_oAcara selanjutnya yang ditunggu-tunggu oleh para wisudawan adalah Pelantikan Wisudawan-wisudawati. Perlahan-lahan dengan langkah pasti satu persatu wisudawan menuju podium untuk dilantik oleh Ketua STAH Dharma Nusantara Jakarta Prof. Dr. Ir. I Made Kartika Dhiputra, Dipl.-Ing.  Pada Pelantikan kali ini Wisudawan yang berasal dari Program Studi Pendidikan Agama Hindu diberi gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dan yang dari program studi Penerangan Agama Hindu diberikan gelar Sarjana Sosial (S.Sos). Suasana haru bercampur bahagia, bahkan air mata bahagia dari orang tua wisudawan tercecer seakan tak terbendung ketika menyaksikan anak-anak mereka mampu untuk menyelesaikan studi sampai ke jenjang Sarjana. Nampak pada wajah para wisudawan, bahwa inilah saatnya kebahagiaan hasil perjuangan selama ini di bangku kuliah. Gemblengan, tantangan, tugas, masalah semua dapat teratasi dengan kegigihan dan ketekunan tanpa mengenal putus asa. Inilah Perjuangan yang berbuah manis semoga menjadi penyemangat untuk menyongsong kehidupan yang masih panjang ke depan.

14601101_668629459969015_4833971607167335903_nBerturut turut setelah itu pembacaan Janji Wisudawan, kemudian Kesan dan Pesan Wisudawan. Acara dilanjutkan dengan penyerahan Kendi Ilmu Pengetahuan sebagai lambang mengalirnya terus menerus Ilmu pengetahuan tanpa henti dari generasi ke generasi, agar tak henti-hentinya kita belajar dan selalu berkesinambungan. Kendi ini diserahkan kepada mahasiwa baru oleh perwakilan wisudawan.Hal baru dalam wisuda kali ini untuk mahasiswa baru tidak saja perwakilan tetapi menghadirkan dan mengundang seluruhnya mahasiswa baru untuk menyaksikan kakak kakak kelas mereka dilantik dengan harapan terlecut motivasi yang tinggi dibenak mereka “Aku Harus Bisa”.

Lagu Bagimu Negeri dikumandangkan untuk mengingatkan bahwa kita harus berbuat untuk negeri sesuai swadarma masing-masing. Bahwa kalau bukan kita yang mengabdi demi kejayaan bangsa dan negara kita siapa lagi ? Bagimu Negeri  Jiwa raga kami.

Sambutan-sambutan, diawali dengan Sambutan Ketua STAH Dharma Nusantara Prof. Dr. Ir. I Made Kartika Dhiputra, Dipl.-Ing. Mengemukaan beberapa hal antara lain :

img-20161008-wa0019Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara Jakarta, kali ini berhasil meluluskan sebanyak 38 Wisudawan/ Wisudawati, sehingga jumlah total Alumni lulusan STAH Dharma Nusantara sampai saat ini adalah 624 orang sejak Wisuda pertama kali dilaksanakan. Tercatat dalam Wisuda kali ini IPK tertinggi adalah 3,89 ; IPK terendah adalah 3,21 serta ; IPK rata-rata untuk semua lulusan tahun akademik 2015/2016 adalah : 3,46. Terdaftar sebagai alumni termuda (~22 th) adalah mahasiswa atas nama : Mudita Patmasari lahir di Sragen tanggal 05 Nopember 1994 dan terdaftar sebagai alumni tertua (~48 th) adalah mahasiswa Ni Made Kurniasih  lahir di Tabanan, Bali pada tanggal 09 Mei 1968. Ternyata sebanyak ~ 58%, lulusan adalah lulus dengan predikat Terpuji (IPK > 3,50) atau sebanyak 22 orang mahasiswa, termasuk lulus dengan predikat Cum Laude (IPK > 3,70 & persyaratan khusus) adalah sebanyak 6 orang.

Dalam bagian lain Ketua STAH juga mengingatkan bahwa Pada tanggal 27 September 2016, Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara tepat berumur 22 tahun, sehingga sudah saatnyalah, STAH Dharma Nusantara Jakarta lebih aktif lagi untuk Membuka Diri (open minded) dengan memperluas wawasan dan jejaring yang lebih terbuka, lebih luas lagi baik dalam jejaring kerjasama pendidikan, penelitian, pelayanan dan pengabdian kepada umat Hindu khususnya dengan Institusi-Lembaga Pendidikan Hindu (dalam skala Nasional dan Internasional), maupun kerjasama dengan organisasi Kemasyarakatan  di Indonesia pada umumnya dengan tetap berpegang teguh pada Sasanti ”Bhineka Tunggal Ika” mengedepankan ”Nilai Kesetaraan” Berbangsa dan Bernegara, dalam bingkai Pluralisme satu negara yang berdaulat penuh, NKRI, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ( 18 Agustus 1945).

Dalam proses : Pendewasaan Institusional, Pemantapan Eksistensi Kelembagaan serta Peningkatan Peran-Aktif Pengabdian Pada Masyarakat  dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, sesuai Penetapan Rencana Strategi (Renstra 2012 – 2017)  maka Sivitas Akademika STAH Dharma Nusantara Jakarta, saat ini telah berpartisipasi dan tampil dalam beberapa kegiatan-kegiatan penting antara lain :

  • Pengembangan Kompetensi, diwujudkan dalam bentuk kerjasama dengan berbagai instansi dan lembaga,  melalui penandatanganan MoU antara STAH DN Jakarta dengan instansi dalam negeri, misalnya dengan IHDN Denpasar, UNHI Denpasar, STAHN Gde Pudja Mataram, STAHN Tampung Penyang Palangkaraya, STHD Klaten, STAH Dharma Sentana Palu, STAH Lampung, STAH Santika Dharma Malang, STKIP Agama Hindu Amlapura, Universitas Mahendradatta Denpasar, Badan Penyiaran Hindu Pusat, Media Hindu, DPP Prajaniti Hindu Indonesia, sedangkan MoU Internasional telah ditanda tangani adalah MoU STAH DN Jakarta dengan World Hindu Center/World Hindu Parisadh,  serta kerjasama dalam beberapa kegiatan dengan
  • Melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan mengadakan upacara Metatah (Mepandes) Masal yang diprogramkan akan dilaksanakan setiap tahunnya, dan pada tahun ini dilaksanakan pada hari Selasa Paing wuku Sungsang, pada tanggal 30 Agustus 2016 bagi 21 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa STAH Dharma Nusantara dan beberapa dari umat Hindu di Jakarta, yang dilaksanakan di GOR/Gedung Serba Guna Pura Agung Taman Sari, atas kerjasama dengan Tempek Halim Perdana Kusuma .
  • Sosialisasi Program Orang Tua Asuh ke daerah-daerah basis Hindu di luar Jakarta, seperti Dieng, Wonosobo, Gunung Kidul, Blitar, Kediri, Lampung, Bangka, Belitung, Palembang, Sulawesi dan sebagainya, melalui kegiatan-kegiatan Bakti Sosial mahasiswa dan dosen, maupun atas kerjasama dengan para Pembimas/Penyuluh Agama Hindu serta para pengurus Parisada Hindu Kabupaten maupun Propinsi di seluruh Indonesia .
  • Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Tata Pamong, Jaminan Mutu Akademik dan Pelaksanaaan Kurikulum Baru, dalam Program Studi Pendidikan Agama Hindu dan Penerangan Agama Hindu yang telah dijalankan sejak Tahun Ajaran 2015/2016. Semua ini dalam rangkaian Pengkajian Relevansi, Orientasi dan Evaluasi Diri, guna Persiapan Peningkatan Status Kelembagaan STAH Dharma Nusantara Jakarta melalui tahapan-tahapan terprogram adalah : ”Akreditasi Institusi”, start tahun depan. Astungkara kedua Program Studi telah berhasil terakreditasi, sesuai Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 untuk Program Studi Pendidikan Agama Hindu, tertanggal 15 Desember 2014 dengan Peringkat B, begitu juga untuk Program Studi Penerangan Agama Hindu STAH DN Jakarta, Astungkara hasil yang dicapai  adalah nilai Akreditasi B dengan Surat Keputusan Nomor: 1262/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2015, tertanggal 29 Desember 2015.

 

Dalam sambutan ini ketua STAH DN Jakarta Berharap  kepada para Tokoh dan para Cendikiawan  Hindu yang ”Jengah , Tangeh, Tangen dan Tangar”; serta Peduli, khususnya dalam kiat-kiat dan usaha Peningkatan kualitas “Sumber Daya Manusia Hindu Indonesia yang Cerdas dan Religius” melalui proses ”Pendidikan yang Berkelanjutan”, bagi generasi muda potensial, umat Hindu di seluruh Nusantara ini, maka mohon bantuannya yang sangat kami butuhkan baik dalam bentuk materiil, moriil maupun doa restu, agar STAH Dharma Nusantara Jakarta, sebagai satu-satunya Institusi Pendidikan Tinggi Agama Hindu yang berlokasi di Ibu Kota Negara RI, Jakarta, dapat meningkatkan pengabdian Kompetensi Institusional, tidak hanya dengan Brand Image yang semakin baik, tetapi harus mampu membangun kemandirian-diri, dengan memiliki ”Identitas Jati Diri Institusional” yang jelas, tegas, serta mandiri dan bebas dari segala intervensi kepentingan-kepentingan pribadi, sehingga STAH dengan payung pengabdian ”Dharma Nusantara”, kami mampu membangun dan  mengembangkan suatu Kampus Baru yang merupakan ”Center of Excellence”, Pk-JJ , Om Awighnam Astu, Subham Astu Tad Astu Om, ….. Jaya..Jayalah…

STAH Dharma Nusantara Jakarta

Kampus   Pangkalan  Jati – Jatiwaringin Junction .

Jln.  Jatiwaringin Raya No. 24 Jatiwaringin Junction

Kavling No. 8/7, Jakarta Timur , 13620.

Tlp. 021 86612030

Dan dengan  Penandatangan Prasasti oleh Prof. Dr. Ir. I Made Kartika D., Dipl.-Ing. (Ketua STAH DN Jakarta); Ir. I Gusti Ketut Gde Suena (Ketua Umum Yayasan Dharma Nusantara) dan Prof. Drs. I Ketut Widnya, MA., M.Phil., Ph.D. (Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI), pada tanggal 01 Maret 2015, maka Penggunaan Gedung Kampus Jatiwaringin STAH DN Jakarta secara Resmi dimulai. Dan untuk selanjutnya,  pengembangan, hak pemakaian, pemanfaatan, penggunaan dan pengelolaan Gedung Kampus Jatiwaringin tersebut diserahkan sepenuhnya kepada STAH Dharma Nusantara Jakarta, termasuk pembuatan Laporan Pertanggung Jawaban pengadaan SARPRAS, biaya-biaya pemeliharaan, listrik, air dan pengurusan pajak bumi dan bangunan dan sebagainya yang terkait dengan NPWP STAH Dharma Nusantara Jakarta, hal ini sesuai hasil keputusan dalam Rapat Senat STAH Dharama Nusantara Jakarta sesuai Point 5 – BERITA ACARA Rapat Senat STAH DN Jakarta  pada tanggal  01 Februari 2015, serta surat Yayasan Dharma Nusantara kepada Ketua STAH Dharma Nusantara Jakarta terkait pengadaan Sarpras STAH Dharma Nusantara Jakarta tersebut,  semoga semua keterangan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini pula beliau mengucapkan Selamat dan Sukses kepada para Wisudawan/Wisudawati beserta keluarga yang berbahagia atas keberhasilan Wisudawan menyandang gelar S.Pd. maupun S.Sos , maka mulai saat ini tunjukkan dan amalkanlah segala Kemampuan dan Kompetensi, sebagai Duta-duta Agama Hindu dalam meningkatkan Sradha – Bhakti umat Hindu di Bumi Nusantara dengan tetap berpedoman pada Sasanti kita : “VIDYAYA-VIJÑ?NAM-VIDVAN” dan jangan pernah melupakan Almamater Saudara, STAH Dharma Nusantara Jakarta. Dan ingatlah selalu pesan kami selama kuliah, Kepemimpinan Hindu dan Niti Sastra,  bahwa tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang kekal abadi dalam kehidupan ini, kecuali perubahan itu sendiri, sehingga belajar menjadi generasi “ACTORS” yang mampu menjaga dan merespons secara positif perubahan-perubahan tersebut, sebagaimana yang disitir oleh Charles Darwin : “It’s not the strongest of the species that survives, nor the most intelligent; but the one most responsive to change.” (Charles Darwin).

Pada bagian akhir pidatonya tidak lupa beliau mengucapkan terima kasih kepada Para Pinandita/Pemangku, Para Pandita/Sulinggih yang berkenan sebagai Manggala Upacara, Wiku Saksi maupun pemberi Upanisadh  dalam acara Upanayanam dan Samawartanam; Sekali lagi ucapan terima kasih dari kami Sivitas Akademika STAH Dharma Nusantara Jakarta kepada Bapak Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Bapak Prof. Drs. I Ketut Widnya, MA., M.Phil., Ph.D., beserta para jajaran Staff beliau, yang dengan penuh ketulusan dan dedikasi, telah memberi dukungan moril maupun materiil dalam memajukan STAH Dharma Nusantara Jakarta menjadi Institusi Lembaga Pendidikan Tinggi Agama Hindu yang berwibawa di Jakarta; Begitu juga kepada segenap Pengurus Yayasan Dharma Nusantara, para Guru Besar, Dosen dan Staf Akademik/non Akademik serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas kerja keras dan tim work-nya yang baik, sehingga Upacara Dies Natalis ke XXII dan Wisuda ke XIV, dapat berlangsung secara hidmat dan meriah, di Gedung Auditorium Bina Karna Lt I – Hotel Bumi Karsa Bidakara, Jakarta yang megah ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa Asung Kritha War?nugraha dalam membimbing kita semua menuju tercapainya Kesempurnaan Hidup……., dalam Pengabdian Dharma di jalan Dharma di Prasada Nusantara tercinta,…  Om Abhipraya Sradheya Mahadhibya Pradaya Om  …….Semoga Demikian Adanya !!!

Ketua Yayasan Dharma Nusantara  Ir. I Gusti Ketut Gde Suena dalam sambutannya memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi, atas kesuksesan lembaga STAH Dharma Nusantara Jakarta, untuk ikut dalam upaya pencerdasan umat. dengan adanya wisuda, berarti tahap-tahap proses pendidikan, sebagaimana yang disyaratkan oleh peraturan dan perundangan yang berlaku secara formal, telah dijalankan oleh STAH Dharma Nusantara Jakarta, hingga akhirnya, seluruh mahasiswa, pada jenjang tersebut, dapat sampai pada tahap akhir, dari proses penyelesaian Studi untuk dapat mengabdi di masyarakat.

Beliau juga menyoroti bahwa sebuah kewajiban bagi seluruh umat, untuk ikut serta berpartisipasi dan peduli terhadap upaya pengembangan kampus (sarana prasarana pendidikan) dan pembinaan  anak-anak kita sebagai aset generasi Hindu,  dalam menyiapkan mereka, menjadi generasi penerus masa depan, dengan kata lain, tugas ini adalah tugas kita bersama, yang harus kita emban secara bersama-sama, bukan semata-mata STAH Dharma Nusantara Jakarta dan Yayasan Dharma Nusantara. Oleh karena itu, kami mengajak umat sedharma, untuk sekali lagi, melu handerbeni/ikut merasa memiliki. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk turut serta dalam gerakan meningkatkan SDM umat Hindu Nusantara melalui STAH Dharma Nusantara Jakarta, dalam beberapa kasus, kami juga telah melihat beberapa koDmponen umat telah membantu untuk menjadi orang tua asuh. Hal tersebut sangat membantu STAH Dharma Nusantara Jakarta untuk melancarkan proses pencerdasan umat ini. Oleh karena itu, kami patut apresiasi kepada tokoh-tokoh umat  yang telah mengambil bagian menjadi orang tua asuh.

Dalam konteks upaya yang besar ini, ingin mengajak semua komponen umat,  mari kita satukan tekad dan upaya kita, untuk bersama-sama mengemban amanat yang mulia ini, untuk kepentingan generasi berikutnya.

Kepada Wisudawan Ketua Yayasan Berpesan tolong jaga martabat dan Almamater, sebagai sarjana agama, yang mestinya dapat menampilkan  dan menunjukkan diri, sebagai cendekiawan-cendekiawan agama ditengah masyarakat. Justru di tengah masyarakatlah ujian yang sesungguhnya. Orang bijak mengatakan, justru di masyarakat inilah letaknya UNIVERSITAS yang sesungguhnya, dalam hidup kita, adalah manusiawi kalau kita berbangga, atas prestasi yang kita peroleh, di bangku kuliah, namun yang lebih penting adalah, bagaimana kita menerapkan ilmu tersebut, dalam kenyataan hidup di masyarakat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, bagi para wisudawan/wisudawati, yang akan dibuktikan oleh masyarakat luas.

Sebagai gongnya dan sambutan terakhir dari Direktur Jenderal, Direktorat Bimmas Hindu, Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. I Ketut Widnya, Ph.D. Dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Lembaga STAH DN Jakarta atas segala prestasi akademik yang dicapai, dan kemajuan-kemajuan dalam bidang pembangunan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Harapan dan Ucapan Selamat juga terlontar kepada para sarjana yang akan diwisuda pada hari ini, tentunya kepada keluarga, juga mengucapkan selamat berbahagia. Semoga ilmu yang didapatkan selama di bangku kuliah, bisa diabdikan kepada masyarakat dan umat Hindu Indonesia. Umat Hindu Indonesia, yang berada di daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia, sangat mengharapkan kehadiran para intelektual muda Hindu, untuk membina dan memberi pencerahan kepada mereka.

20161008_115627Pada bagian lain dari pidatonya Dirjen berharap sebagai Pusat Kajian Hindu yang berlokasi di Ibu Kota Negara, STAH Dharma Nusantara, semestinya mengembangkan sayapnya untuk bisa menjalin kerjasama kemitraan dengan berbagai pusat-pusat penelitian dan pengkajian internasional dan pusat-pusat pendidikan internasional. Apalagi, STAH Dharma Nusantara sudah memiliki banyak doktor, sudah selayaknya STAH DN berkiprah di kancah internasional. Kerjasana internasional ini akan memperluas cakrawala keilmuan dan memperluas pengalaman para dosen STAH DN itu sendiri.

Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa dalam rangka menyambut Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) perlu dipikirkan pengembangan program studi bertarap internasional. Banyak pengamat Pendidikan mengatakan, mengapa di Indonesia, tidak ada program studi yang sifatnya lintas batas bangsa dan Negara, seperti misalnya jurusan-jurusan hukum internasional, pariwisata internasional yang berbasis budaya, politik internasional dan kajian-kajian lain yang bersifat internasional. Program studi internasional ini pasti akan diminati oleh mahasiswa dari berbagai Negara di dunia. Kalau Perguruan Tinggi Agama Hindu, seperti STAH DN, yang mempunyai keunggulan atau kelebihan karena beralamat atau berdomisili di Jakarta, bisa mengambil momentum ini, pasti akan menjadi prestasi yang membanggakan.

Untuk itu semua, STAH DN harus membangun koneksitas jaringan, supaya dapat mengumpulkan beragam Sumber Daya Manusia (SDM) dari berbagai daerah dan dari berbagai Negara di dunia. Dengan demikian, diharapkan STAH DN dapat mengaktualisasikan potensi dirinya sehingga menjadi kekuatan besar untuk membangun Program Studi Internasional. Sesuai dengan Visi yang dimiliki STAH DN: Pusat Kajian Hindu Berwawasan Nusantara dan Kemanusiaan, maka ini menjadi tantangan bagi STAH DN untuk mewujudkannya.

Dirjen dalam pidatonya juga mengajak kita semua dengan semangat dan motivasi yang tinggi untuk beberapa hal yang sangat penting sehingga, berikut ini perlu kiranya dipetikan secara lengkap hingga akhirnya beliau menghakhiri pidatonya dan mendapat tepuk riuh para hadirin.

Kita harus mampu membalikkan cara pandang sebagian besar bangsa kita, bahwa pada zaman modern ini migrasi orang-orang Indonesia untuk tujuan menempuh pendidikan menuju eropa, amerika, australia, timur tengah dan India, adalah kenyataan yang tidak bisa dibantahkan. Mereka menjadi pusat orientasi pendidikan dunia karena mereka mempunyai keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh bangsa kita. Tapi pandangan itu harus bisa kita balikkan, bahwa kita juga bisa menjadi pusat pendidikan bagi warga dunia. Bukankah kita mempunyai kekuatan kebudayaan dan peradaban yang juga tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia, yang juga bisa dijadikan sebagai pusat pembelajaran dan pengkajian para mahasiswa dan para sarjana. Sejarah telah mencatat bahwa bangsa Indonesia pernah menjadi pusat orientasi pembangunan peradaban dunia, pembangunan sosial budaya, bahkan pembangunan ekonomi dunia. Harus diingat, bahwa semua pusat orientasi itu terbangun di bawah panji-panji agama Hindu yang dikenal dengan nama sanatana dharma.

Migrasi bangsa Asia menuju Indonesia, khususnya bangsa India, masih banyak kita temukan bukti-bukti kesejarahannya. Sampai hari ini, ada ungkapan yang masih tetap hidup dalam masyarakat India, yang menyatakan, kalau orang-orang kita (orang India) pergi ke Indonesia dan tidak kembali ke India, itu berarti suatu pertanda bahwa mereka sudah kaya, makmur dan sejahtera di Indonesia. Ini merupakan salah satu bukti bahwa di masa lalu Indonesia juga pernah menjadi pusat orientasi pembangunan ekonomi di Asia.

Istilah Suwarnabumi menunjukkan satu blok daerah yang menjadi penyebaran agama Buddha di masa lalu, yang kaya dengan tambang mulia seperti emas, perak, tembakau dan rempah-rempah yang berlimpah, dan daerah tersebut terbentang dari semenanjung Thailand sampai ke wilayah Indonesia modern sekarang ini. Setelah perang Mahabharata, istilah Suwarnabumi digantikan dengan suwarna dwipa, yang menunjukkan bahwa satu planet bumi yang kita huni ini, yang disebut dengan nama ‘Bharata’ pecah menjadi wilayah-wilayah atau dwipa-dwipa yang mandiri. Sebelumnya, Bharata Warsa adalah satu planet bumi yang berada di bawah kekuasaan Yudhistira yang memerintah dari ibu kota Indraprasta atau kota Delhi sekarang.

Sejarah adalah tempat peristiwa-peristiwa bergantung. Di dalam sejarah-lah kita bisa bercermin untuk membangun masa depan bangsa, dengan melakukan tindakan nyata hari ini. Persoalan bangsa kita yang mengedepan hari ini, adalah persoalan pembangunan ekonomi. Tetapi kalau kita bercermin kepada peristiwa sejarah, persoalan utama bangsa kita seharusnya bukanlah pembangunan ekonomi. Masalah utama bangsa kita adalah masalah pembangunan kebudayaan dan peradaban. Kalau kita mengabaikan pembangunan peradaban, jangan heran kalau kita akan menyaksikan kekerasan dalam berbagai peringkat kehidupan di tengah masyarakat. Manusia hidup di dalam peradaban dan peradabanlah yang mengajarkan kepada manusia untuk menjaga nilai-nilai kehidupan, seperti bagaimana dia harus menjaga kebersamaan, kekeluargaan, persaudaraan, serta menjaga kehormatan dirinya dan lingkungannya. Karena itu, mereka yang dinyatakan: an sivilise, tidak beradab, adalah yang tidak mempunyai nilai hidup.

Canakya Pandit dalam karyanya Canakya Niti Sastra mengatakan, anak yang tidak mendapat pendidikan agama dan pendidikan spiritual dari orang tuanya, maka pada suatu saat nanti, anak itu akan menjadi musuh orang tuanya. Mengajarkan moralitas dan spiritualitas adalah kewajiban orang tua kepada anaknya. Inilah salah satu peradaban yang diwariskan kesusastraan Veda kepada kita.

 

Sebelum mengakiri sambutannya  kembali diharapkan agar perguruan tinggi agama Hindu, seperti STAH DN ini, bisa menjadi pelopor dalam pembangunan peradaban Hindu Indonesia. Para Ieluhur kita telah mewariskan suatu pemikiran dan gerakan yang baik untuk membangun peradaban Hindu Indonesia. Hal ini sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk melanjutkannya. Yang menjadi landasan dalam membangun peradaban Hindu Indonesia adalah keinginan untuk mengaktualisasikan konsep Hindu Indonesia tanpa merusak warisan budaya. Karena Hindu yang berkembang di Indonesia sudah memiliki jati diri yang mampu berinteraksi serta mampu bergerak secara dinamis untuk menerima perbedaan-perbedaan. Seperti dapat kita amati dalam phrase: bhineka tunggal ika tan hana dharma mangrewa. Artinya, jangan mempertajam perbedaan, dan sebaliknya harus mampu menghimpun keberagaman sebagai satu kekuatan untuk membangun Hindu Nusantara.

Demikianlah14572328_1296187233727204_6513054319282160058_n sambutan Dirjen yang diakhiri mengucapkan selamat kepada para widudawan dan wisudawati, atas keberhasilan saudara bisa menyelesaikan pendidikan di STAH DN Jakarta ini. Teriring harapan, agar Iebih banyak lagi keluarga dan handai tolan, yang mengikuti pendidikan di STAH DN Jakarta.
Menjelang berakhirnya Sidang Senat dipanjatkan mantram doa penutup oleh bapak I Wayan Sugimawa, S.Ag., M.Si., salah seorang Dosen STAH Dharma Nusantara Jakarta. Kemudian prosesi penutupan Sidang Terbuka Senat STAH Dharma Nusantara Jakarta ditutup kembali oleh Ketua Senat dengan Mengetuk Palu sidang sebanyak 3 kali, iring-iringan bendera, bedel dan Para Senat dan Guru Besar meninggalkan Panggung Kehormatan.

Acara diakhiri dengan ramah-tamah tamu undangan para wisudawan, foto bersama dan makan siang bersama. Suasana menjadi bertambah ceria dengan teriakan gembira para Wisudawan dan Keluarga tercinta bersama dan berangsur-angsur suasana kegembiraan terbawa ke rumah masing-masing tepat pukul 13.00 Wib sesuai waktu yang disediakan oleh pengelola gedung, dan ……suasana bahagia, gembira, haru semoga menjadi bermanfaat untuk kehidupan semua mahkluk serta untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik dalam menatap masa depan. Astungkara…!!! Semoga (Uli)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Comments are closed.

  • Jurnal PASUPATI ISSN 2303-0860

  • Memajukan SDM Hindu

    Salah Satu Karya Dosen STAH DNJ

    Memajukan SDM Hindu

  • Categories

  • Recent Posts

  • Archives

  • DHARMAGITA

    Mrdukomala

    Ong sembah ninganatha tinghalana de tri loka sarana

    Ya Tuhan sembah hamba ini orang hina, silahkan lihat oleh Mu penguasa tiga dunia

    Wahya dhyatmika sembahing hulun ijongta tanhana waneh

    Lahir bathin sembah hamba tiada lain kehadapan kakiMu

    Sang lwir Agni sakeng tahen kadi minyak saking dadhi kita

    Engkau bagaikan api yang keluar dari kayu kering, bagaikan minyak yang keluar dari santan

    Sang saksat metu yan hana wwang ngamuter tutur pinahayu

    Engkau seakan-akan nyata tampak apabila ada orang yang mengolah ilmu bathin dengan baik

  • STATISTIK